PENULIS: Pramoedya Ananta Toer
UKURAN BUKU: 15 cm x 21 cm x 3 cm
PENERBIT: Hasta Mitra
TAHUN TERBIT: Cetakan ketiga, Februari 2001
ISBN: 979-8659-14-7
JUMLAH HALAMAN: 555 halaman
KATEGORI BUKU: Novel (04)
SINOPSIS:
Jejak langkah menceritakan kehidupan Minke di Batavia. Dia
pergi ke kota tersebut untuk sekolah dokter. Tapi, takdir berkata lain.
Ia gagal menjadi dokter dan malah terjun dalam dunia jurnalistik dan
organisasi. Minke tidak melakukannya karena tiba-tiba “kepikiran” ide melakukan
itu. Minke belajar banyak dari istrinya dan seorang pensiunan dokter jawa yang
menyuruh kaum pribumi untuk membentuk organisasi.
Ang San Mei, istri Minke adalah seorang organisator ulung untuk kalangan Tionghoa nasionalis yang menentang kekaisaran China. Mei bekerja di Hindia Belanda untuk mempersatukan kaum Tionghoa di Hindia Belanda agar mau menggulingkan kekuasaan Tiongkok lama yang bekerja sama dengan imperialis Inggris. istri Minke sering merajuk ke Minke bahwa ia tak mau punya suami “sekedar dokter.” Ia ingin suaminya menjadi seperti dirinya. Ia ingin suaminya mengabdikan diri untuk pribumi Inlander, sebagaimana Ang mengabdi pada bangsa Tionghoanya.
Tatkala Mei akhirnya meninggal, Minke justru baru mulai bergerak ke arah yang diinginkan istrinya. Pada mulanya ia tertatih-tatih karena tidak ada organisasi pribumi satupun. Di Hinda Belanda hanya terdapat organisasi Indo, Tionghoa, dan Arab. Pribumi adalah kelas sosial paling melarat dan paling bodoh serta dihinakan.
Namun, Minke tetap belajar. Ia mula-mula menghubungi bupati-bupati dan berdirilah Syarikat Priyayi. Menurutnya, kaum priyayi adalah kaum paling maju di antara pribumi sehingga bisa diandalkan untuk memajukan kehidupan bangsa sendiri secara umum. Organisasi ini melahirkan mingguan pribumi pertama, Medan Priyayi. Tapi ternyata minke salah. Para priyayi sudah hidup tenang dalam upah yang diberikan pemerintah kolonial tiap bulan. Mereka tak mungkin berubah dan sulit peduli. Namun, Syarikat Priyayi akhirnya mati.
Sementara itu, kelompok priyayi lain ada yang mulai membuat organisasi baru. Organisasi tersebut dinamai Boedi Oetomo. Organisasi ini mengedepankan semangat 1 bangsa, yakni jawa, padahal Hindia Belanda terdiri atas banyak bangsa. Ia pun banyak diisi oleh kalangan Priyayi yang menurutnya statis dan tak bisa berkembang. Minke tak sepenuhnya benar, sebab BO pada hari kemudian mampu mendirikan banyak sekolah untuk kaum pribumi.
Minke sendiri mulai mendirikan organisasi baru lagi. Ia mendirikan Syarikat Dagang Islamiyah. Syarikat ini dibangun karena melihat ekonomi Hindia Belanda yang dikuasai syarikat dagang dari kelompok non pribumi dan secara sistematis memang didesain agar pribumi kalah. Syarikat ini berkembang besar dan makin pesat karena dukungan koran Medan. Nyai Ontosoroh dan sahabatnya yang lain mulai memuji langkah Minke. Namun kemenangannya tak berlangsung begitu lama. Dengan tuduhan telah menunggak pada bank, Minke akhirnya dibuang ke wilayah timur. Aset-aset miliknya juga disita, termasuk perusahaan koran miliknya
Sumber: http://www.perempuanmembaca.com/2019/11/resensi-buku-jejak-langkah-pramoedya.html
KONDISI BUKU SAAT INI DI @PUSTAKU.ONLINE:
1.
Jenis kertasnya seperti HVS (putih tebal)
2.
Edisi buku lama
3.
Terdapat bercak coklat
4.
Terdapat sticky notes
5.
Terdapat coretan pena pada beberapa halaman
6.
Kondisi masih sangat baik untuk dibaca
Anda ingin meminjam? Yuk, perhatikan syarat, ketentuan, dan
cara meminjam buku di @pustaku.online!
CARA PEMINJAMAN
1.
Cek keterangan buku yang diminati
2.
Pilih buku yang diminati sesuai yang tercantum
pada blog kami
3.
Baca syarat dan ketentuan yang berlaku
4.
Mengisi daftar buku peminjaman pada link
google form berikut: : http://bit.ly/pustakuonlinesda
5.
Setelah mengisi google form, silakan lakukan
transaksi sesuai pilihan (anggota atau non-anggota)
6.
Setelah melakukan pengisian form dan transaksi,
maka lakukan konfirmasi kepada admin melalui whatsapp (Riza: wa.me/081231514817
atau Nahdah wa.me/085646245142)
SYARAT PEMINJAMAN:
1.
Peminjam wajib follow akun
@pustaku.online
2.
Peminjam menyerahkan beberapa syarat berikut:
·
Anggota: menyerahkan KTA
·
Non-anggota: menyerahkan fotokopi KTP/KTM/kartu
pelajar dan membayar biaya sewa buku sebesar Rp. 5000,- / buku
3.
Peminjam mengisi buku peminjaman di google form
yang tercantum di setiap keterangan rincian buku pada katalog online.
Cek blog kami untuk daftar buku: https://pustakuonline.blogspot.com/
Google form: http://bit.ly/pustakuonlinesda
4.
Peminjam dilarang mencoret atau melakukan
tindakan merusak buku. Bila sudah terdapat coretan, hal tersebut merupakan
coretan dari pemilik buku sebelumnya (donatur). Silakan cek keterangan kondisi
buku sebelum meminjam.
5.
Peminjam tidak boleh terlambat mengembalikan
buku pinjamannya agar tidak terkena denda
KETENTUAN PEMINJAMAN:
1.
Peminjam adalah warga Sidoarjo (bila ada yang
Surabaya, maka akan dipertimbangkan)
2.
Peminjaman buku tidak boleh melebihi dari batas
waktu peminjaman (7 hari). Apabila terlambat mengembalikan, maka akan dikenakan
denda sebesar Rp. 5000,-/3 harinya
3.
Buku dipinjamkan oleh admin melalui bertemu
langsung (COD), adapun pilihan tempatnya sebagai berikut:
·
Alun-alun Sidoarjo
·
GOR Delta Sidoarjo
·
Di depan SMAN 1 Sidoarjo
4.
Peminjam dikategorikan menjadi dua macam:
·
Anggota, yakni yang memiliki KTA dan bebas
meminjam sepuasnya tanpa biaya perbuku
·
Non-anggota, yakni yang membayar biaya sewa
perbuku
5.
Peminjam hanya dibolehkan meminjam maksimal dua
(2) buku
6.
Peminjam perlu mengecek kembali KEADAAN buku
pada @pustaku.online agar tidak merasa dirugikan, keterangan keadaan buku bisa
dicek di katalog online kami.
7.
Setiap peminjam harus mengisi buku peminjaman
(melalui google form yang tersedia di katalog buku)
8.
a. Bagi anggota, peminjam akan mendapat KTA dan
harus membawanya saat hendak COD
b. Bagi non-anggota, peminjam harus
menyerahkan beberapa persyaratan saat COD
Comments
Post a Comment