Skip to main content

(031) SULUK GUNUNG JATI

 



PENULIS: E. Rokajat Asura
UKURAN BUKU: 15,5 cm x 23,5 cm x 2 cm
PENERBIT: Imania
TAHUN TERBIT: Cetakan pertama, September 2016
ISBN: 978-602-7926-26-4
JUMLAH HALAMAN: 327 halaman
KATEGORI BUKU: Novel (04)

SINOPSIS:

“Kau adalah kujang mungil, ditempa dari wesi kuning, dari bumi Sunda berada, menglanglang menunjuklangit,” getar nini paraji yang mengiringi sukma dan asma Syarif Hidayatullah. Ia kemudian menjelma menjadi seorang raja yang juga ulama—kelak dikenal sebagai Sunan Gunung Jati—meneruskan jejak para leluhur. Bila langkah Nyimas Rarasantang –ibunda Sunan Gunung Jati—melakukan perjalanan sipiritual menjadi Nur Muhammad dimulai dari keraton Padjajaran—Amparan Jati—Pasai—Champa—Mekkah, Sunan Gunung Jati menempuh dari arah sebaliknya. Pertemuan dengan Sunan Ampel merupakan titik awal pembagian daerah dakwah, sekaligus upaya rekonsiliasi Sunda-Jawa pasca perang Bubat.

Bagaimana Sunan Gunung Jati mebghadapi eyangnya sendiri di Pakuan Padjajaran yang berbeda keyakinan? Ngelurug tanpa bala kalah tanpa ngasorake dan desamengurung kota, maka yang kemudian yang ditemouhnya. Langkah ini tidak saja berhasil menyebarkan Islam kepada leluhur, tapi juga memperkuat barisan pertahanan. Sehingga ketika medan jihad terbuka, laskar Islam di bawah komandonya, tidak saja berhasil mengusir Portugis tapi sekaligus meruntuhkan pakuan Padjajaran. Sikapnya sebagai pandhita ratu terlukis kuat saat menghadapi ulama kontrversial—Syaikh Siti Jenar. Ketika Syaikh Siti Jenar diundang ke Cirebon dan mengatakan: ‘Tidak  ada ada Siti Jenar, yang  ada Gusti Allah’, Sunan Gunung Jati pun membalas: ‘Ya sudah panggil Gusti Allah ke sini.’ Kekerabatan kedua ulama ini tidak semata terikat oleh Syekh Nur Jati—pamanda Syaikh Siti Jenar—tapi buah dari saling memahami ajaran yang berbeda. Sunan Gunung Jati termasuk yang ‘pasang badan’ waspada saat dewan wali hendak ‘mengadili’ Syaikh Siti Jenar.

“Kau bicara seperti itu kepada santri-santrimu?”

“Tentu saja, karena ilmu ruhani harus diajarkan kepada semua orang. Dengan membuka tabir itulah orang-orang akan mengetahui hakikat kehidupan dan rahasia hidupnya.”

“Kalau badan tidak ada sementara yang aku lihat adalah badan, siapa sesungguhnya yang sedang bicara denganku saat ini?” pancing Sunan Gunung Jati.

“Aku mengajarkan ilmu agar manusia benar-benar dapat merasakan kemanunggalan. Selain kemanunggalan hanyalah bangkai,” ujar Syaikh Siti Jenar.

 

KONDISI BUKU SAAT INI DI @PUSTAKU.ONLINE:

1.       Terdapat bercak coklat

2.       Jenis kertas bookpaper (cream)

Anda ingin meminjam? Yuk, perhatikan syarat, ketentuan, dan cara meminjam buku di @pustaku.online!


CARA PEMINJAMAN

1.       Cek keterangan buku yang diminati

2.       Pilih buku yang diminati sesuai yang tercantum pada blog kami

3.       Baca syarat dan ketentuan yang berlaku

4.       Mengisi daftar buku peminjaman pada link google form berikut: : http://bit.ly/pustakuonlinesda

5.       Setelah mengisi google form, silakan lakukan transaksi sesuai pilihan (anggota atau non-anggota)

6.       Setelah melakukan pengisian form dan transaksi, maka lakukan konfirmasi kepada admin melalui whatsapp (Riza: wa.me/081231514817 atau Nahdah wa.me/085646245142)

 

SYARAT PEMINJAMAN:

1.       Peminjam wajib follow akun @pustaku.online

2.       Peminjam menyerahkan beberapa syarat berikut:

·         Anggota: menyerahkan KTA

·         Non-anggota: menyerahkan fotokopi KTP/KTM/kartu pelajar dan membayar biaya sewa buku sebesar Rp. 5000,- / buku

3.       Peminjam mengisi buku peminjaman di google form yang tercantum di setiap keterangan rincian buku pada katalog online.
Cek blog kami untuk daftar buku: https://pustakuonline.blogspot.com/
Google form: http://bit.ly/pustakuonlinesda

4.       Peminjam dilarang mencoret atau melakukan tindakan merusak buku. Bila sudah terdapat coretan, hal tersebut merupakan coretan dari pemilik buku sebelumnya (donatur). Silakan cek keterangan kondisi buku sebelum meminjam.

5.       Peminjam tidak boleh terlambat mengembalikan buku pinjamannya agar tidak terkena denda

 

KETENTUAN PEMINJAMAN:

1.       Peminjam adalah warga Sidoarjo (bila ada yang Surabaya, maka akan dipertimbangkan)

2.       Peminjaman buku tidak boleh melebihi dari batas waktu peminjaman (7 hari). Apabila terlambat mengembalikan, maka akan dikenakan denda sebesar Rp. 5000,-/3 harinya

3.       Buku dipinjamkan oleh admin melalui bertemu langsung (COD), adapun pilihan tempatnya sebagai berikut:

·         Alun-alun Sidoarjo

·         GOR Delta Sidoarjo

·         Di depan SMAN 1 Sidoarjo

4.       Peminjam dikategorikan menjadi dua macam:

·         Anggota, yakni yang memiliki KTA dan bebas meminjam sepuasnya tanpa biaya perbuku

·         Non-anggota, yakni yang membayar biaya sewa perbuku

5.       Peminjam hanya dibolehkan meminjam maksimal dua (2) buku

6.       Peminjam perlu mengecek kembali KEADAAN buku pada @pustaku.online agar tidak merasa dirugikan, keterangan keadaan buku bisa dicek di katalog online kami.

7.       Setiap peminjam harus mengisi buku peminjaman (melalui google form yang tersedia di katalog buku)

8.       a. Bagi anggota, peminjam akan mendapat KTA dan harus membawanya saat hendak COD

b. Bagi non-anggota, peminjam harus menyerahkan beberapa persyaratan saat COD


Comments

Popular posts from this blog

(041) HIDAYAH DARI LANGIT

  PENULIS: Rifan Mahulauw UKURAN BUKU: 14 cm x 21 cm x 1,5 cm PENERBIT: PT Elex Media Komputindo TAHUN TERBIT: 2016 ISBN: 978-602-02-9551-0 JUMLAH HALAMAN: 235 halaman KATEGORI BUKU: agama (02) SINOPSIS: Kenikmatan sepanjang zaman ingin dimiliki oleh setiap insan. Tapi bagaimana mungkin semua itu akan terwujud jika Tuhan begitu jauh dari hati dan kehidupan? Banyak orang yang berlimpah kekayaan, popularitas, dan jabatan. Tapi sangat sedikit dari mereka yang hidupnya tenang dan damai dalam mengarungi bahtera kehidupan. Lantas, bagaimana cara mendapatkan ketenangan dan kedamaian itu? Sang Pemberi Kehidupan sedang menunggu tangan yang menengadah ke atas dan meminta, seraya menangis tersedu agar kedamaian selalu menjadi sahabat dalam hidupnya. Dia akan menurunkan kepadanya hati yang bersih, jiwa yang suci, dan pandangan hidup yang murni. Dia yang tak tahu ke mana arah melangkah apalagi jika ia tersesat akan menaruh perhatian kepada sang pemberi jalan seraya berkata, “Ya Allah, berikanla...

(032) ANAK SEMUA BANGSA

  PENULIS: Pramoedya Ananta Toer UKURAN BUKU: 13,5 cm x 20 cm x 3 cm PENERBIT: Lentera Dipantara TAHUN TERBIT: Cetakan ke-13,  September 2011 ISBN: 979-97312-4-0 JUMLAH HALAMAN: 539 halaman KATEGORI BUKU: Novel (04) SINOPSIS: Roman kedua Tetralogi, Anak Semua Bangsa, adalah periode observasi atau turun ke bawah mencari serangkaian spirit lapangan dan kehidupan arus bawah Pribumi yang tak berdaya melawan kekuasaan raksasa Eropa. Di titik ini Minke diperhadapkan antara kekaguman yang melimpah-limpah pada peradaban Eropa dan kenyataan di selingkungan bangsanya yang kerdil. Sepotong perjalanannya ke Tulangan Sidoarjo dan pertemuannya dengan Khouw Ah Soe, seorang aktivis pergerakan Tionghoa, korespondensinya dengan keluarga De la Croix (Sarah, Miriam, Herbert), tema Eropanya yang liberal, dan petuah-petuan Nyai Ontosoroh, mertua sekaligus guru agungnya,kesadaran Minke tergugat, tergurah, dan tergugah, bahwa ia adalah bayi semua bangsa dari segala jaman yang harus menulis dala...

(013) ORANG ASING

  PENULIS: Albert Camus UKURAN BUKU: 13,5 cm x 18,5 cm x 1 cm PENERBIT: Yayasan Pustaka Obor Indonesia TAHUN TERBIT: Cetakan ketiga, Desember 2014 ISBN: 978-979-461-862-2 JUMLAH HALAMAN: x + 124 halaman KATEGORI BUKU: novel (04) SINOPSIS: “Novel ini pertama-tama terkenal sebagai perwujudan dari pemikiran Albert Camus tentang filsafat absurd yang telah ditulisnya sebelum itu, dalam bentuk kumpulan esai berjudul Le Mythe de Sysiphe. Absurd adalah suatu pandangan hidup yang khas, bisa dikatakan tropis, yang hanya mungkin digagas oleh orang Eropa, atau orang Barat pada umumnya, yang pernah tinggal di negara tropis. Sebagaimana diketahui Albert Camus memang lahir di Mondovi pada tahun 1913, dan dibesarkan di Aljazair. Dari novel ini lahir ungkapan bahwa “ la vie ne vaut pas la peine d’etre vecue ” , hidup tak layak dijalani, tentu dalam kaitan dengan absurditas kemaitan di mata Barat. Kebesaran manusia absurd terletak pada kesadarannya yang jernih atas kondisi hidupnya.” (Prof. Apsa...